Sabtu, 14 Desember 2013

Resensi Novel Indonesia "MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH"

~Bundaku Malaikatku~




Judul Buku                  : Moga Bunda Disayang Allah
Penulis                         : Tere Liye
Penerbit                       : Republika
Dimensi                       : (PxL) 20,5 x 13,5 cm
Kategori Buku             : Novel
Tahun                          : 2006
Cetakan Pertama         : November 2006
Tebal Halaman            : VI + 306 halaman 20.5x13.5cm
Harga Buku                 : Rp. 50.000,00



Novel ini menceritakan seorang anak yang mempunyai keterbatasan mental. Dia tinggal dengan kedua orang tuanya yang mempunyai banyak harta dan sangat terhormat.
            Melati anak yang tidak bisa melihat, mendengar, dan dia sering memecahkan barang yang dia pegang, untungnya Bunda Melati sangat sabar merawat Melati. Melati sangat jarang mendapat kasih sayabg seorang Ayah karena dia sangat jarang mendapat kasih sayang dari seorang Ayah karena dia sangat sibuk dengan urusan pekerjaan, tetapi kadang sang Ayah meluangkan waktu untuk makan bersama-sama.
            Suatu hari Bunda Melati ingin mencari seorang pendamping yang bisa mengajari Melati untuk bisa menjadi anak yang lebih baik, Bunda Melati mendapat kabar bahwa ada seorang pemuda yang bernama Karang yang dulunya sangat baik terhadap anak-anak.
            Karang anak yatim piyatu yang tidak pernah mengenal Orangtuanya, dia dibesarkan oleh sepasang pecinta anak anak yang tidak pernah memiliki anak sendiri. Masa kecilnya yang ukrang beruntung itu membuat dendam dalam diri Karang. Dia dendam untuk janji – janji kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sepeninggalan Ayah angkatnya, dia bersama teman – temannya melanjutkan misi Ayah angkatnya tersebut. Karang mendirikan banyak taman bacaan untuk anak – anak yang kurang beruntung. Karang selalu memotivasi mereka dengan janji – janji kehidupan yang lebih baik.
            Karang di kenal sebagai pecinta anak, Pandai membuat cerita yang sarat akan motivasi, bahkan dia bisa membuat anak yang menangis diam sekejap hanya dengan sentuhan lembutnya. Bahkan dengan motivasi yang membakar semangat pendengarnya, seorang anak kecil yang terkena lumpuh bisa sembuh dan berlari riang.
            Namun karena sebuah peristiwa saat liburan, di tengah lautan luas, di atas perahu kecil yang diterpa badai. Membuat belasan anak asuhnya meninggal sia – sia, termasuk Qintan, wanita kecil yang dengan semangat dari Karang bisa sembuh dari sakit Lumpuhnya bahkan bisa berlari.
            Disaat yang sama, seorang anak kecil yang tengah liburan dengan kedua orangtuanya serta pengasuhnya juga terkena musibah. Kecil awalnya, tapi menjadi inti dalam cerita ini. Dia ‘Melati’ gadis berumur 3 tahun yang begitu riang dengan suasana pantai. Berlari riang rambut ikalnya bergerak
 ke kanan ke kiri, jika tertawa gigi kelincinya terlihat semakin lucu dengan mata yang bening bagai biji buah leci. Namun seketika kebahagiaan itu pudar, karena melati terjatuh saat kepalanya terhantam piring terbang berukuran kecil. Yahh… kecil…
Dari kejadian itu melati mengalami kebutaan, jikalau hanya buta dia masih bisa melihat dunia dengan telinga, tapi lambat laun melati juga tuli, Jikalau saja melati hanya tuli, mungkin dia bisa melihat dunia dengan Mata dan mulut, Tapi Melati, Buta, Tuli sekaligus Bisu, hanya karena jatuh saat terhantam piring terbang saja.
            Seketika kehidupan keluarga HK  berubah 100%. Melati sering mengamuk hingga umurnya yang menginjak 6 tahun. 3 tahun Melati hanya merasakan Senyap, Sepi dan kosong…
berbagai usaha sudah di lakukan Bunda untuk kesembuhan Melati, tapi kenyataanya Melati mustahil untuk sembuh, bahkan beberapa Dokter malah menyebut Melati sudah Gila karena sering mengamuk …
            Kejadian 3 Tahun lalu juga membuat Karang menyalahkan diri, meski sebenarnya Hakim memutuskan Karang tidak bersalah. Tapi karang tetap menyalahkan dirinya, mengurung di kamar tua tempat Ibu asuhnya yang tinggal sendiri. Bukan hanya itu, kehidupan Karang juga berubah 100%, dari pribadi yang baik, pecinta anak, kini menjadi manusia Batman, karena selalu keluar malam untuk mabuk mabukan dan waktu pagi hingga sore di gunakannya untuk tidur di kamar tuanya yang semakin pengap karena jendela yang jika dibuka pemandangan pantai akan terlihat mempesona, malah selalu tertutup rapat, tidak pernah dibuka.
            Melati tidak pernah mendapatkan cara untuk mengenal apa yang ingin dikenalnya. Rasa ingin tahu yang dipendam bertahun tahun itu akhirnya memuncak, menjadikan Melati menjadi frustasi dan sulit dikendalikan. Melati hanya bisa mengucap Baa dan Maa. Orang tuanya berusaha berbagai macam cara untuk bisa mengendalikan Melati. Bahkan tim dokter ahli yang diundang oleh orang tuanya tidak berhasil mengendalikan Melati.
            Pak Guru karang, seorang pemuda yang suka mabuk dan sering bermurung diri dikamar rumah ibu gendut yang akhirnya menjadi guru Melati. Karang sebenarnya hampir kehilangan semangat hidupnya setelah 18 anak didiknya tewas dalam kecelakaan perahu. Perasaan bersalahnya hampir setiap hari menghantuinya selama 3 tahun terakhir. Dia bahkan hampir tidak berminat ketika ibunya Melati memintanya untuk membimbing Melati. Tapi demi cintanya terhadap anak-anak Karang akhirnya datang memenuhi permintaan ibunya Melati.
Tidak mudah untuk menemukan metode pengajaran bagi Melati. Bagaimana caranya Melati bisa mendengar apa yang dikatakan Karang ? Bagaimana caranya Melati bisa melihat? Bahkan untuk menangis saja Melati tidak bisa menemukan kosakata yang benar. Dunia Melati benar-benar gelap. Melati tidak mempunyai akses untuk tahu. Tidak mempunyai cara untuk mengenal apa yang ingin dia kenal. Setiap kali ada yang menyentuh tubuh Meklati maka dia akan marah, mengamuk dan meklemparkan apa saja yang tercapai oleh tangannya.
            Karang hampir putus asa. Lalu keajaiban datang ketika air mancur membasuh lembut telapak tangan Melati. Melati merasakan aliran air di sela jemarinya. Saat itulah untuk pertama kalinya Karang melihat Melati tertawa. Karang akhirnya mengerti, melalui telapak tangan itulah karang menuliskan kata Air, dan meletakkan telapak tangan Melati kemulutnya dan berkata A-I-R. Melati akhirnya mengerti benda yang menyenangkan itu bernama air. Melalui telapak tangan Melati, air mancur yang mengalir di tangan dan sela-sela jarinya berhasil mencukilnya. Melalui telapak tangan itulah semua panca indera disitu. Akhirnya dunia Melati tidak lagi gelap. Dia bisa mengenali orang tuanya, dia bisa mengenali kursi, sendok, pohon dan sebagainya.
Kelebihan dari buku ini membuat Anda lebih mencintai Allah dan mengajarkan arti kesabaran. Cerita ini menyuguhkan perjuangan hidup yang tidak mudah yang dialami oleh anak-anak. Baik itu Karang yang yatim piatu maupun Melati dengan segala kekurangannya. Namun ada satu kesamaan antara mereka, anak-anak selalu punya janji masa depan yang lebih baik.Penulis berulang kali mengungkapkan kalimat yang mengingatkan pembaca untuk bersabar dan bersyukur “Hidup ini adil, sungguh Allah Maha Adil, kitalah yang terlalu bebal sehingga tidak tahu dimana letak keadilanNya, namun bukan berarti Allah tidak adil”.
            Kelemahan dari buku ini Cerita ini ditulis dalam gaya bahasa sehari-hari yang tidak baku. Penggunaan berulang-ulang kosakata yang tidak baku serta kalimat tambahan yang tidak perlu mengganggu kenyamanan dalam membaca.

kalau ada kesalahan mohon maaf, trimakasih atas kunjungannya :)

Rabu, 04 Desember 2013

Night Photography

Waktu yang jelek untuk menjalankan hobi dengan kamera adalah waktu malam hari. Cobalah untuk mempelajari teknik fotografi Bulb untuk menghasilkan efek istimewa lampu kendaraan di malam hari. Cari spot yang tepat untuk mendapatkan angle bagus dari kendaraan yang lewat. Gambar di bawah ini aku dapatkan dari atas jembatan layang, gimana? keren kan. Gambar ini aku dapatkan di depan FK Unair Surabaya. Ternyata bukan aku saja yang mengambil gambar di tempat ini, ada fotografer lain yang mengabadikan objek di tempatku mengambil foto. Pastilah dia juga mengambil gambar dengan teknik sama dengan punyaku.






Kalo gambar dibawah ini aku dapatkan dijalan dekat Jembatan Merah Plasa Surabaya. Banyak bangunan tua yang masih berdiri di daerah ini. Alat vital yang harus dimiliki untuk menghasilkan efek lampu bulb adalah Tripod. Jika tidak punya cobalah manfaatkan alat lain yang ada. Gambar dibawah ini aku dapatkan dengan meletakkan kamera diatas sepeda motor sebagai pengganti tripod. Tips fotografi Bulb


Tutorial Cara Burning CD atau DVD dengan Nero

1.Buka software nero, jika belum memilikinya silahkan download disini.
Setelah nero terbuka pilih menu Data > Make Data Cd/DVD pada kotak tampilan nero.
Burning-CD-dengan-Nero


2.Setelah selesai akan muncul disc content, kotak bantuan untuk memilih data atau file kita yang akan dimasukkan ke dalam cd/dvd, pilih file yang akan kita masukan dengan mengeklik tombol add, pada langkah ini perhatikan jumlah data yang akan kita masukkan jangan sampai melebihi batas maksimal penyimpanan cd / dvd yang kita gunakan. Setelah selesai klik next untuk melanjutkan proses.
Nero-Express


3.Pada Final Burn Setting kita dapat mengubah nama cd / dvd yang kita burning dan contreng fungsi multisession dics agar cd yang kita burning dapat kita tambahkan data pada lain waktu, setelah selesai klik Burn.
Final-Burn-Setting


4.Tunggu proses burning selesai, jika sudah selesai cek cd yang kita burning, apakah isinya sesuai dengan yang masukkan. Jika isi sesuai dengan yang kita masukkan berarti burning cd kita sukses dan tidak bermasalah.